HMI Cabang Tolitoli Tantang APH Bongkar Dugaan Sindikat Mafia Tanah di Desa Sandana

Tolitoli, MediaSulteng.com – Kisruh penguasaan tanah di Desa Sandana yang diduga di monopoli oleh segelintir kelompok memicu keprihatinan Mahasiswa yang tergabung Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tolitoli dengan menggandeng Aliansi Masyarakat Peduli Sandana (AMPS)melakukan aksi Protes, tidak tanggung tanggung mereka melakukan aksi Demo Damai di dua lembaga penegak hukum negara yakni Polres Tolitoli dan Kejaksaan Negeri Tolitoli.

Massa Aksi yang di koordinir oleh Andika selaku Koordinator Lapangan membentang spanduk yang mendesak aparat hukum agar menuntaskan dugaan mafia tanah dalam kasus kepemilikan lahan di Desa Sandana Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli.

“ Polisi harus serius dalam mengungkap kasus mafia tanah di Desa Sandana yang diduga dilakukan sejumlah Oknum yang memanfaatkan pembagian lahan Negara untuk masyarakat miskin untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu yang diduga dilakukan oleh aparat desa dan Kepala Desa Sandana , anehnya malah ada nama yang bukan warga Sandana yang dapat tanah “ Ungkap Andika saat memimpin aksi di Mapolres Tolitoli,Senin (29/12/2021).

Massa Aksi mendesak Kapolres Tolitoli untuk bekerja maksimal mengungkap praktek penguasaan lahan di Desa Sandana , keterlibatan sejumlah oknum yang melakukan penguasaan lahan yang diduga tidak tepat sasaran harus segera diungkap dan ditangkap.


“ Kepada kapolres Tolitoli agar dapat mengusut tuntas persoalan dugaan mafia tanah yang ada di desa Sandana, yang semakin menjadi marak dan sangat di sayangkan pembagian tanah tersebut tidak tepat sasaran, ” Jelas Andika

Wakapolres Tolitoli , Kompol F.Tarigan  mewakili Kapolres menerima massa Aksi dihalaman Mapolres Tolitoli , Perwakilan Massa Aksi yakni Andika yang mewakili HMI Cabang Tolitoli dan Hartono sebagai perwakilan Masyarakat Desa Sandana menyerahkan dokumen laporan yang berisikan data kepemilikan lahan serta bukti dugaan pelanggaran  di Desa Sandana yang diduga kuat dikuasai oleh segelintir orang dengan mengatasnamakan Masyarakat Miskin.

“Kami akan terus kawal kasus ini hingga ada penetapan Tersangka oleh Polisi “tegas Andika selaku Korlap  kepada Wakapolres Tolitoli.

Kepada Massa Aksi,Wakapolres Tolitoli ,Kompol F.Tarigan meminta maaf atas ketidak hadiran Kapolres dikarenakan sedang melakukan rapat Koordinasi terkait  pengelolaan Pulau –Pulau Terluar , tetapi dirinya menerima aspirasi massa aksi dengan menerima Laporan warga yang diserahkan oleh perwakilan warga yang disaksikan oleh semua Massa Aksi .

“ kami akan mempelajari dulu, kalau itu ranahnya keperdata tentunya nanti ranahnya kekejaksaan dan pengadilan, tapi yakinlah Adik- adik apa lagi ini hak – hak masyarakat kita akan tetap mengawal bagaimana masyarakat merasa tidak terzolimi, apa lagi ada hal – hal yang sudah memang salah, yakinlah bahwa penegakkan hukum kita senang tiasa utamakan karna kita adalah negara hukum , jadi menyampaikan aspirasi itu tidak di larang jadi silakan saja selama itu di sampaikan dengan baik,  karena aspirasi  itu memang  perlu di suarakan untuk kepentingan maayarakat.,” Ujar  Waka polres tolitoli di hadapan Pengunjuk rasa saat Korlap dan perwakilan masyarakat Sandana menyerahkan bukti – bukti laporan kepada Waka Polres.

Usai Orasi di Mapolres Tolitoli,Massa Aksi mendatangi  Kantor Kejaksaan Negeri Tolitoli untuk tujuan yang sama .

Di Kantor Kejari Tolitoli , Massa Aksi diterima langsung Kajari Tolitoli , Dedy Koerniawan,SH,MH . Massa aksi berorasi  meminta kepada Kejaksaan untuk mengusut tuntas dugaan mafia tanah yang ada di Desa Sandana  dimana kebijakan yang diambil Kepala Desa terkait kepemilikan lahan membuat resah masyarakat kecil yang haknya di kuasai segelintir oknum.

“Kejaksaan Negeri Tolitoli harus berani mengungkap mafia tanah di Desa Sandana , tangkap pelaku dan semua pihak yang terlibat dalam monopoli kepemilikan lahan ditanah Negara yang mengatasnamakan warga miskin “ Ujar Korlap dan didukung massa aksi.

“Ungkap dan Tangkap mafia tanah di Desa Sandana “ Timpal Massa Aksi Kompak.

Dihadapan Massa Aksi, Kajari Tolitoli Dedy Koerniawan mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi terkait permasalahan di Desa Sandana,Cuma saja informasinya belum secara utuh.

“terus terang saya dapat informasi baru sedikit, itupun saya dapat dari Badan Pertanahan Tolitoli, ,” Ungkap  Kajari di hadapan pengunjuk rasa.

Dalam penjelasannya, Dedy Koerniawan menjelasakan dalam menangani kasus seperti  di desa Sandana pihaknya berkoordinasi dengan Kepolisian yakni Polres Tolitoli dalam penanganannya .

“Kami dikejaksaan memang mempunyai Tim dalam pemberantasan Mafia Tanah , tetapi kita tidak menyidik, tapi untuk pelanggaran – pelanggaran pidana tetap di kepolisian kita hanya menggordinasikan mencari jalan keluar atau pemecahannya, jadi saya berharap dari kerumitan – kerumitan yang terjadi di desa Sandana , saya bisa ikut serta menyelesaikan permasalahannya” Tutup kejari Tolitoli.***

 

Sumber : PS





Exit mobile version