Krisis Air Bersih, Warga perbatasan Sulteng – Gorontalo Konsumsi Air Asin

Krisis Air Bersih, Warga perbatasan Sulteng - Gorontalo Konsumsi Air Asin

Foto : Kompas Sulawesi

Parimo, MediaSulteng.com – Air bersih suatu kebutuhan pokok masyarakat, tapi miris Perbatasan Provinsi Sulawesi Tengah dan Gorontalo tepatnya di Dusun Dua Desa Sejoli Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) itu justru krisis air bersih, warga sekitar perbatasan tersebut terpaksa menggunakan air dari kali yang rasanya asin.

Dilansir dari Kompas Sulawesi, Menurut Saprudin Lemba, warga Desa Sejoli kab. Parimo yang ditemui awak media Minggu (27/06) mengaku, pihaknya telah melaporkan air PAM tersebut kepada pihak pemerintah desa (Pemdes), namun sayangnya Pemdes hanya menjanjikan bahwa jaringan pipa air PAM itu akan segera diperbaiki, tetapi sudah lima bulan ini belum ada realisasinya.

“Putusnya aliran air bersih ke dusun dua ini sudah dilaporkan ke pihak Pemerintah Desa, tapi baru sebatas janji, katanya mau diperbaiki tapi sampai saat ini belum juga diperbaiki,”kata Saprudin.

Lanjut dia, di desa ini Air bersih hanya sampai di perusahaan tambak udang, entah apa kendalanya dia selaku masyarakat tidak tau, yang jelas upaya untuk melaporkan sudah dilakukannya.


Sementara Ajrat Kepala Desa (Kades) Sejoli yang dikonfirmasi Via Telpon Selasa 29/06 mengatakan, kendala yang dihadapi oleh masyarakat dusun dua Sejoli karena jaringan pipa air yang kecil tidak sesuai standar, sehingga air tidak mampu mengalir sampai ke dusun dua sejoli ujung Kabupaten Parimo perbatasan Gorontalo dan Sulteng, untuk saat ini warga dusun dua hanya bisa menggunakan air yang ada di kali dekat perbatasan yang rasanya asin karena dekat dengan tambak udang milik perusahaan.

“Di Imtek air itu terbuang percuma, hanya saja jaringan pipanya yang terlalu kecil, sehingga tidak sampai ke dusun dua dan dusun tiga,”ungkapnya.

Ajrat menambahkan, sebelum dia menjabat sebagai kepala desa persoalan air itu memang jadi topik pembahasan dikalangan masyarakat, sehingga saat saya terpilih jadi kades itulah yang menjadi skala prioritas dalam hal penganggaran.

“Untuk perbaikan jaringan pipa ini saya harus menganggarkan, tapi saya harus konsultasi dengan pihak dinas terkait yakni PUPRP, siapa tau ada bantuan,”ucapnya.

Dia juga mengharapkan kontribusi Pemda Parimo dalam hal penanganan Air bersih, karena tidak hanya dusun dua, tapi dusun tiga juga tidak dapat menikmati air bersih.





Exit mobile version