Pemkab Parimo Dukung Jembatan Belanda Dijadikan Wisata Sejarah

Jembatan Belanda Parigi Moutong

Jembatan Belanda Parigi Moutong. Foto : Zona Sulawesi

Parimo, MediaSulteng.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong Melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mendukung jika Jembatan Belanda yang berada di Kecamatan Palasa, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, menjadi objek wisata sejarah.

Jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1936 dan telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya (BCB) Kabupaten Parimo sesuai Undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya yang merupakan benda harus dilindungi dan dijaga.

“Alhamdulillah kami selaku pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mengucapkan terimakasih kepada penggiat literasi yang berkeinginan untuk menjadikan Jembatan Palasa (Jembatan Belanda) sebagai objek wisata sejarah,”kata Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Disdikbud Parimo, Ninong Pandake kepada Zona Sulawesi, Senin (10/01/2022).

Ia menilai, pemanfaatan Jembatan Belanda sebagai objek wisata tidak menjadi masalah, selagi tujuan itu tidak merusak dan merubah bentuk keasliannya.


“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang membidangi kebudayaan hanya sebatas penjagaan yang dilakukan oleh juru pelihara yang bertugas di kecamatan tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, kata Ninong, pada tahun 2018 silam, pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Palasa,sejumlah desa di Kecamatan Palasa, dan tokoh pemuda setempat merubah sedikit penampilan dari Jembatan Belanda 1936 dengan mengecat badan jembatan.

Selain itu, Disdikbud Parimo dan Pemerintah Kecamatan Palasa membuat tempat duduk kayu dan memberikan peluang bagi masyarakat untuk berjualan di seputaran jembatan tua itu.

“Kami selaku OPD tidak bisa berbuat banyak, kami berkeinginan peran masyarakat untuk berupaya membuat tempat itu lebih dikenal seperti apa rencana dari penggiat literasi dan untuk perbaikan jembatan yang dimaksudkan, tentunya ada OPD yang membidangi hal itu yakni Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Parimo,”ucapnya.

“Untuk pengembangan pariwisata ada juga dinas yang membidanginya yakni Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Parimo,”imbuhnya.

Senada dengan itu, Kabid Pariwisata, Disporapar Parimo, Muhammad Rusmin juga mendukung keinginan dari penggiat literasi agar Jembatan Belanda menjadi objek wisata sejarah.

“Boleh tidak jadi masalah. Jembatan Belanda inikan punya potensi karena di lokasi itu menarik nanti disitu juga bisa dicantumkan cerita-cerita sejarah,”ungkapnya.

Akan tetapi, menurut Rusmin, upaya ini perlu dilakukan lintas OPD yakni Disporapar Parimo dari sektor pariwisata dan Disdikbud Parimo pada sektor kesejarahan Jembatan Belanda.

“Sehingga kita bisa berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parimo,” terangnya.

Dalam perencanaan itu, menurut Rusmin memerlukan pemetaan, baik dari tempat pembuangan sampah, pembangunan, dan promosi ke tingkat nasional hingga internasional.

Baginya, ide untuk situs sejarah menjadi tempat wisata sangatlah menarik khususnya Jembatan Belanda di Kecamatan Palasa. Ia mengaku jika hal itu mendapatkan persetujuan dari Kepala Disporapar Parimo, selanjutnya akan diteruskan kepada Bupati Parimo.

“Kita juga tidak bisa melangkah tanpa ada izin pimpinan, sehingga kalau Ibu Kadis setuju kita akan sampaikan ke Bupati agar ada pengembangan sejarah di Jembatan Belanda,”katanya.

“Saya sangat mendukung keinginan itu, karena pasca Covid-19 memang program nasional mengamanatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” tandasnya.





Exit mobile version